thepicklemiami.com – Croissant khas Perancis jadi tren di Indonesia, menurut pengamatan per 4 Oktober 2025. Pastry berbentuk bulan sabit ini terkenal dengan tekstur renyah dan rasa gurih. Artikel ini mengulas sejarah, cara pembuatan, variasi rasa, respons publik, dan prospek, per 4 Oktober 2025.
Sejarah Croissant Pastry Perancis
Pastry bulan sabit ini berasal dari abad ke-17, terinspirasi dari kipferl Austria. Selain itu, populer di Paris abad ke-19. Untuk itu, bentuknya simbol kemenangan atas Turki Utsmani. Meski begitu, resep modern pakai mentega. Oleh karena itu, tekstur flaky tercipta. Dengan demikian, ikon kuliner global.
Cara Pembuatan Croissant yang Otentik
Croissant khas Perancis dibuat dari adonan laminasi dengan lapisan mentega. Selain itu, proses lipat 3 kali ciptakan 27 lapis. Untuk itu, panggang pada 190°C selama 15 menit. Meski begitu, butuh ketelitian tinggi. Oleh karena itu, chef latih teknik. Dengan demikian, tekstur renyah terjamin.
Variasi Rasa dan Topping Croissant
Pastry ini nikmat polos, tapi variasi menarik. Selain itu, oles mentega, selai stroberi, atau cokelat. Untuk itu, isian keju atau almond panggang populer. Meski begitu, topping karamel tren di Indonesia. Oleh karena itu, kreativitas rasa naik. Dengan demikian, cocok semua selera.
Respons Publik terhadap Croissant di Indonesia
Croissant khas Perancis viral di X dengan 7.000 unggahan per 3 Oktober 2025. Selain itu, kafe Jakarta tawarkan varian lokal. Untuk itu, netizen puji tekstur ringan. Meski begitu, harga Rp30.000 ke atas dikritik. Oleh karena itu, diskusi kuliner ramai. Dengan demikian, tren terus naik.
Prospek Croissant di Indonesia 2025
Pastry ini dorong bisnis kafe 15% di 2025. Selain itu, bakery lokal eksperimen rasa durian. Untuk itu, pelatihan baking meningkat. Meski begitu, harga bahan impor tantangan. Oleh karena itu, inovasi lokal kunci. Dengan demikian, pasar pastry berkembang.
Kesimpulan
Croissant khas Perancis lezat dengan bentuk bulan sabit dan tekstur renyah. Cara pembuatan rumit tapi variasi rasa fleksibel. Selain itu, respons publik Indonesia positif. Untuk itu, prospek kuliner cerah. Meski begitu, harga bahan perlu diperhatikan. Dengan demikian, pastry ini tetap digemari.